22 December 2010

Renungan di Hari Ibu (22 Desember 2010)

Baru saja aq membuka pesbuk aquwh dan mataku langsung fokus ke notifikasi inbox dan aq pun langsung membuka dan ingin segera membacanya (Berharap mendapatkan inbox dari yantQ). Akan tetapi Inbox berasal dari salah satu sahabatquwh di pesbuk yang sudah aq anggap adikq sendiri.. 


Inilah copy-an dari isi pesan di inbox pesbuk aquwh..


To         : Intan Anton
Subject : Met hari ibuu.... kak intan
Message: 


Renungan di hari ibu..

Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku
membencinya …sungguh memalukan. Ia
menjadi juru masak di sekolah, untuk
membiayai keluarga. Suatu hari ketika aku
masih SD, ibuku datang. Aku sangat malu.
Mengapa ia lakukan ini? Aku memandangnya
dengan penuh kebencian dan melarikan.
Keesokan harinya di sekolah …
“Ibumu hanya punya satu mata?!?!”….eeeeee,
jerit seorang temanku.
Aku berharap ibuku lenyap dari muka bumi.
Ujarku pada ibu,
“Bu…. Mengapa Ibu tidak punya satu mata
lainnya? Kalau Ibu hanya ingin membuatku
ditertawakan, lebih baik Ibu mati saja !!!”
Ibuku tidak menyahut. Aku merasa agak tidak
enak, tapi pada saat yang bersamaan, lega
rasanya sudah mengungkapkan apa yang
ingin sekali kukatakan selama ini … Mungkin
karena Ibu tidak menghukumku, tapi aku tak
berpikir sama sekali bahwa perasaannya
sangat terluka karenaku.
Malam itu..
Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk
mengambil segelas air. Ibuku sedang
menangis, tanpa suara, seakan-akan ia takut
aku akan terbangun karenanya. I
memandangnya sejenak, dan kemudian
berlalu. Akibat perkataanku tadi, hatiku
tertusuk. Walaupun begitu, aku membenci
ibuku yang sedang menangis dengan satu
matanya. Jadi aku berkata pada diriku sendiri
bahwa aku akan tumbuh dewasa dan menjadi
orang yang sukses.
Kemudian aku belajar dengan tekun.
Kutinggalkan ibuku dan pergi ke Singapura
untuk menuntut ilmu. Lalu aku pun menikah.
Aku membeli rumah. Kemudian akupun
memiliki anak. Kini aku hidup dengan bahagia
sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai
tempat tinggalku karena tidak membuatku
teringat akan ibuku. Kebahagian ini bertambah
terus dan terus, ketika.. Apa?! Siapa ini?! Itu
ibuku …Masih dengan satu matanya. Seakan-
akan langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-
anakku berlari ketakutan, ngeri melihat mata
Ibuku.
Kataku,
“ Siapa kamu?! Aku tak kenal dirimu!!”
Untuk membuatnya lebih dramatis, aku
berteriak padanya,
“Berani-beraninya kamu datang ke sini dan
menakuti anak-anakku!!”
“KELUAR DARI SINI! SEKARANG!!”
Ibuku hanya menjawab perlahan, “Oh, maaf.
Sepertinya saya salah alamat,” dan ia pun
berlalu. Untung saja…ia tidak mengenaliku.
Aku sungguh lega. Aku tak peduli lagi. Akupun
menjadi sangat lega … Suatu hari, sepucuk
surat undangan reuni sekolah tiba di rumahku
di Singapura. Aku berbohong pada istriku
bahwa aku ada urusan kantor. Akupun pergi
ke sana. Setelah reuni, aku mampir ke gubuk
tua, yang dulu aku sebut rumah.. Hanya ingin
tahu saja.
Di sana, kutemukan ibuku tergeletak di lantai
yang dingin. Namun aku tak meneteskan air
mata sedikit pun. Ada selembar kertas di
tangannya …. Sepucuk surat untukku.
“Anakku..
Kurasa hidupku sudah cukup panjang..
Dan..aku tidak akan pergi ke Singapura lagi..
Namun apakah berlebihan jika aku ingin kau
menjengukku sesekali? Aku sangat
merindukanmu. Dan aku sangat gembira
ketika tahu kau akan datang ke reuni itu. Tapi
kuputuskan aku tidak pergi ke sekolah.
Demi kau..
Dan aku minta maaf karena hanya
membuatmu malu dengan satu mataku. Kau
tahu, ketika kau masih sangat kecil, kau
mengalami kecelakaan dan kehilangan satu
matamu. Sebagai seorang ibu, aku tak tahan
melihatmu tumbuh hanya dengan satu mata…
Maka aku berikan mataku untukmu…. Aku
sangat bangga padamu yang telah melihat
seluruh dunia untukku, di tempatku, dengan
mata itu. Aku tak pernah marah atas semua
kelakuanmu. Ketika kau marah padaku.. Aku
hanya membatin sendiri, “Itu karena ia
mencintaiku…” Anakku… Oh, anakku…”
Pesan ini memiliki arti yang mendalam dan
disebarkan agar orang ingat bahwa kebaikan
yang mereka nikmati itu adalah karena
kebaikan orang lain secara langsung maupun
tak langsung. Berhentilah sejenak dan renungi
hidup Anda! Bersyukurlah atas apa yang Anda
miliki sekarang dibandingkan apa yang tidak
dimiliki oleh jutaan orang lain! Luangkan waktu
untuk mendoakan ibu Anda!

wooowww..!!! sungguh sebuah renungan yang membuat aq sempet meneteskan air mataaa.. dan aquwh bersyukur memiiki Mama seperti mamaQ yang tiada duanya di dunia ini.. Aq sayang n cinta mama.. terima kasih quwh ucapkan atas semua jasa² dan kasih sayangmu yang km berikan kepada anak²mu.. Hanya Doa yang dapat quwh berikan dan semoga aq bisa membalas jasa dan kebaikanmu selama ini mama.. I Love U mom.. Ure the Great Mother.. I'm proud of you... 

0 komentar: